Investasi
adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga. Investasi adalah upaya
menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan di masa
mendatang. Sementara itu pengertian investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), arti investasi yakni penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang
untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga
lain untuk memperoleh keuntungan.
Banyak contoh
investasi antara lain Saham, Sukuk, Deposito, Obligasi, Menabung, Asuransi, dan reksa dana.Bentuk contoh
investasi lainnya yakni pembelian tanah, emas atau perhiasan, hingga menjalankan bisnis. Investasi
sendiri bisa dilakukan oleh individu maupun perusahaan. Bisa juga pengertian
investasi adalah mengembangkan uang atau aset agar memberikan keuntungan di
masa mendatang untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan-tujuan
tertentu yang dimaksud seperti keinginan membuka usaha, menyekolahkan anak,
membangun rumah, dan sebagainya. Jenis investasi Secara umum, ada dua jenis
investasi yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.
Investasi jangka pendek adalah investasi yang keuntungannya diharapkan dapat terwujud
setidaknya dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun.
Sementaranvestasi jangka panjang, adalah investasi yang pengembaliannya bisa didapatkan
dalam kurun waktu di atas 3 tahun. Jangka waktu investasi ini biasanya juga
terkait dengan jumlah return. Itu sebabnya, lazimnya investasi jangka panjang
memberikan return yang lebih besar ketimbang investasi jangka pendek. Ini karena
keuntungan investasi jangka pendek bisa didapatkan lebih cepat.
Namun demikian,
melakukan investasi juga mengandung risiko. Risiko di sini adalah kehilangan
dana atau aset lain ketika investasi tak sesuai harapan atau bahkan gagal.
Manfaat
investasi:
1. Kebebasan finansial
Salah satu tujuan investasi adalah kebebasan finansial atau financial
freedom, di mana seseorang dianggap sudah seseorang bisa mendapatkan passive
income dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang. Bagi mereka yang
bekerja, passive income adalah pendapatan di luar gaji yang diterima setiap
bulannya dari tempatnya bekerja. Dengan kata lain, kebebasan finansial bisa
didapatkan ketika kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi meskipun seseorang
memutuskan untuk tak lagi bekerja
2. Melindungi aset dari inflasi
Tujuan berikutnya investasi adalah melindungi aset dari inflasi. Inflasi
yang terjadi terus menerus setiap tahun bisa membuat nilai aset berkurang.
Dengan investasi, maka aset juga berkembang menghasilkan nilai tambah sehingga
bisa mengimbangi gerusan inflasi
3. Meningkatkan kekayaan
Sejatinya manfaat dan tujuan investasi adalah untuk meningkatkan jumlah
aset atau kekayaan yang dimiliki. Bagi seseorang yang bekerja, hasil return
investasi tentunya menjadi tambahan penghasilan. Baca juga: Apa Itu Inflasi:
Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Perhitungannya
4. Kebutuhan darurat
Banyak orang memilih investasi adalah karena sebagai jalan aman ketika
mengalami kondisi darurat. Ini karena di masa mendatang, terkadang ada biaya
yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar, sementara penghasilan bulanan dirasa
tidak akan mencukupi. Beberapa kondisi darurat contoh investasi seperti biaya
renovasi atau membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, hingga biaya
rumah sakit apabila sakit di kemudian hari (arti investasi)
Video Youtube : Cegah Covid 19 dengan wedang rempah
JAKARTA, KOMPAS.com -
Investasi adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga. Investasi
adalah upaya menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan
keuntungan (return) di masa mendatang.
Sementara itu pengertian investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
arti investasi yakni penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang
untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat
berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Banyak contoh investasi antara lain saham, sukuk, deposito, obligasi,
menabung, asuransi, dan reksa dana. Bentuk contoh investasi lainnya
yakni pembelian tanah, emas dan perhiasan, hingga menjalankan bisnis.
Investasi sendiri bisa dilakukan oleh individu maupun badan usaha
seperti perusahaan. Sederhananya, pengertian investasi adalah
mengembangkan uang atau aset lain agar memberikan keuntungan di masa
mendatang untuk mencapai tujuan tertentu.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Margin dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya
Tujuan-tujuan tertentu yang dimaksud seperti keinginan membuka usaha,
menyekolahkan anak, membangun rumah, dan sebagainya.
Jenis investasi
Secara umum, ada dua jenis investasi yakni investasi jangka panjang dan
investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek adalah investasi yang
keuntungannya diharapkan dapat terwujud setidaknya dalam kurun waktu
satu sampai tiga tahun.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sementara investasi jangka pendek, adalah investasi yang pengembaliannya
bisa didapatkan dalam kurun waktu di atas 3 tahun. Jangka waktu
investasi ini biasanya juga terkait dengan jumlah return.
Itu sebabnya, lazimnya investasi jangka panjang memberikan return yang
lebih besar ketimbang investasi jangka pendek. Ini karena keuntungan
investasi jangka pendek bisa didapatkan lebih cepat.
Baca juga: Apa Itu Depresiasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Namun demikian, melakukan investasi juga mengandung risiko. Risiko di
sini adalah kehilangan dana atau aset lain ketika investasi tak sesuai
harapan atau bahkan gagal.
Manfaat investasi
1. Kebebasan finansial
Salah satu tujuan investasi adalah kebebasan finansial atau financial
freedom, di mana seseorang dianggap sudah seseorang bisa mendapatkan
passive income dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.
Bagi mereka yang bekerja, passive income adalah pendapatan di luar gaji
yang diterima setiap bulannya dari tempatnya bekerja. Dengan kata lain,
kebebasan finansial bisa didapatkan ketika kebutuhan hidupnya bisa
terpenuhi meskipun seseorang memutuskan untuk tak lagi bekerja.
Baca juga: Apa Itu Cadangan Devisa: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan
Contohnya
2. Melindungi aset dari inflasi
Tujuan berikutnya investasi adalah melindungi aset dari inflasi. Inflasi
yang terjadi terus menerus setiap tahun bisa membuat nilai aset
berkurang.
Dengan investasi, maka aset juga berkembang menghasilkan nilai tambah
sehingga bisa mengimbangi gerusan inflasi.
3. Meningkatkan kekayaan
Sejatinya manfaat dan tujuan investasi adalah untuk meningkatkan jumlah
aset atau kekayaan yang dimiliki. Bagi seseorang yang bekerja, hasil
return investasi tentunya menjadi tambahan penghasilan.
Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan
Perhitungannya
4. Kebutuhan darurat
Banyak orang memilih investasi adalah karena sebagai jalan aman ketika
mengalami kondisi darurat. Ini karena di masa mendatang, terkadang ada
biaya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar, sementara penghasilan
bulanan dirasa tidak akan mencukupi.
Beberapa kondisi darurat contoh investasi seperti biaya renovasi atau
membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, hingga biaya rumah
sakit apabila sakit di kemudian hari (arti investasi).
Baca juga: Apa Itu Deflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak Buruk, dan
Contohnya
X
Investasi adalah
istilah yang sudah tak asing lagi di telinga. Investasi adalah upaya
menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan
(return) di masa mendatang.
Sementara itu pengertian investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
arti investasi yakni penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang
untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat
berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Banyak contoh investasi antara lain saham, sukuk, deposito, obligasi,
menabung, asuransi, dan reksa dana. Bentuk contoh investasi lainnya
yakni pembelian tanah, emas dan perhiasan, hingga menjalankan bisnis.
Investasi sendiri bisa dilakukan oleh individu maupun badan usaha
seperti perusahaan. Sederhananya, pengertian investasi adalah
mengembangkan uang atau aset lain agar memberikan keuntungan di masa
mendatang untuk mencapai tujuan tertentu.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Margin dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya
Tujuan-tujuan tertentu yang dimaksud seperti keinginan membuka usaha,
menyekolahkan anak, membangun rumah, dan sebagainya.
Jenis investasi
Secara umum, ada dua jenis investasi yakni investasi jangka panjang dan
investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek adalah investasi yang
keuntungannya diharapkan dapat terwujud setidaknya dalam kurun waktu
satu sampai tiga tahun.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sementara investasi jangka pendek, adalah investasi yang pengembaliannya
bisa didapatkan dalam kurun waktu di atas 3 tahun. Jangka waktu
investasi ini biasanya juga terkait dengan jumlah return.
Itu sebabnya, lazimnya investasi jangka panjang memberikan return yang
lebih besar ketimbang investasi jangka pendek. Ini karena keuntungan
investasi jangka pendek bisa didapatkan lebih cepat.
Baca juga: Apa Itu Depresiasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Namun demikian, melakukan investasi juga mengandung risiko. Risiko di
sini adalah kehilangan dana atau aset lain ketika investasi tak sesuai
harapan atau bahkan gagal.
Manfaat investasi
1. Kebebasan finansial
Salah satu tujuan investasi adalah kebebasan finansial atau financial
freedom, di mana seseorang dianggap sudah seseorang bisa mendapatkan
passive income dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.
Bagi mereka yang bekerja, passive income adalah pendapatan di luar gaji
yang diterima setiap bulannya dari tempatnya bekerja. Dengan kata lain,
kebebasan finansial bisa didapatkan ketika kebutuhan hidupnya bisa
terpenuhi meskipun seseorang memutuskan untuk tak lagi bekerja.
Baca juga: Apa Itu Cadangan Devisa: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan
Contohnya
2. Melindungi aset dari inflasi
Tujuan berikutnya investasi adalah melindungi aset dari inflasi. Inflasi
yang terjadi terus menerus setiap tahun bisa membuat nilai aset
berkurang.
Dengan investasi, maka aset juga berkembang menghasilkan nilai tambah
sehingga bisa mengimbangi gerusan inflasi.
3. Meningkatkan kekayaan
Sejatinya manfaat dan tujuan investasi adalah untuk meningkatkan jumlah
aset atau kekayaan yang dimiliki. Bagi seseorang yang bekerja, hasil
return investasi tentunya menjadi tambahan penghasilan.
Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan
Perhitungannya
4. Kebutuhan darurat
Banyak orang memilih investasi adalah karena sebagai jalan aman ketika
mengalami kondisi darurat. Ini karena di masa mendatang, terkadang ada
biaya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar, sementara penghasilan
bulanan dirasa tidak akan mencukupi.
Beberapa kondisi darurat contoh investasi seperti biaya renovasi atau
membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, hingga biaya rumah
sakit apabila sakit di kemudian hari (arti investasi).
Investasi adalah
istilah yang sudah tak asing lagi di telinga. Investasi adalah upaya
menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan
(return) di masa mendatang.
Sementara itu pengertian investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
arti investasi yakni penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang
untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat
berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Banyak contoh investasi antara lain saham, sukuk, deposito, obligasi,
menabung, asuransi, dan reksa dana. Bentuk contoh investasi lainnya
yakni pembelian tanah, emas dan perhiasan, hingga menjalankan bisnis.
Investasi sendiri bisa dilakukan oleh individu maupun badan usaha
seperti perusahaan. Sederhananya, pengertian investasi adalah
mengembangkan uang atau aset lain agar memberikan keuntungan di masa
mendatang untuk mencapai tujuan tertentu.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Margin dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya
Tujuan-tujuan tertentu yang dimaksud seperti keinginan membuka usaha,
menyekolahkan anak, membangun rumah, dan sebagainya.
Jenis investasi
Secara umum, ada dua jenis investasi yakni investasi jangka panjang dan
investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek adalah investasi yang
keuntungannya diharapkan dapat terwujud setidaknya dalam kurun waktu
satu sampai tiga tahun.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sementara investasi jangka pendek, adalah investasi yang pengembaliannya
bisa didapatkan dalam kurun waktu di atas 3 tahun. Jangka waktu
investasi ini biasanya juga terkait dengan jumlah return.
Itu sebabnya, lazimnya investasi jangka panjang memberikan return yang
lebih besar ketimbang investasi jangka pendek. Ini karena keuntungan
investasi jangka pendek bisa didapatkan lebih cepat.
Baca juga: Apa Itu Depresiasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Namun demikian, melakukan investasi juga mengandung risiko. Risiko di
sini adalah kehilangan dana atau aset lain ketika investasi tak sesuai
harapan atau bahkan gagal.
Manfaat investasi
1. Kebebasan finansial
Salah satu tujuan investasi adalah kebebasan finansial atau financial
freedom, di mana seseorang dianggap sudah seseorang bisa mendapatkan
passive income dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.
Bagi mereka yang bekerja, passive income adalah pendapatan di luar gaji
yang diterima setiap bulannya dari tempatnya bekerja. Dengan kata lain,
kebebasan finansial bisa didapatkan ketika kebutuhan hidupnya bisa
terpenuhi meskipun seseorang memutuskan untuk tak lagi bekerja.
Baca juga: Apa Itu Cadangan Devisa: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan
Contohnya
2. Melindungi aset dari inflasi
Tujuan berikutnya investasi adalah melindungi aset dari inflasi. Inflasi
yang terjadi terus menerus setiap tahun bisa membuat nilai aset
berkurang.
Dengan investasi, maka aset juga berkembang menghasilkan nilai tambah
sehingga bisa mengimbangi gerusan inflasi.
3. Meningkatkan kekayaan
Sejatinya manfaat dan tujuan investasi adalah untuk meningkatkan jumlah
aset atau kekayaan yang dimiliki. Bagi seseorang yang bekerja, hasil
return investasi tentunya menjadi tambahan penghasilan.
Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan
Perhitungannya
4. Kebutuhan darurat
Banyak orang memilih investasi adalah karena sebagai jalan aman ketika
mengalami kondisi darurat. Ini karena di masa mendatang, terkadang ada
biaya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar, sementara penghasilan
bulanan dirasa tidak akan mencukupi.
Beberapa kondisi darurat contoh investasi seperti biaya renovasi atau
membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, hingga biaya rumah
sakit apabila sakit di kemudian hari (arti investasi).
Investasi adalah
istilah yang sudah tak asing lagi di telinga. Investasi adalah upaya
menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan
(return) di masa mendatang.
Sementara itu pengertian investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
arti investasi yakni penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang
untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat
berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Banyak contoh investasi antara lain saham, sukuk, deposito, obligasi,
menabung, asuransi, dan reksa dana. Bentuk contoh investasi lainnya
yakni pembelian tanah, emas dan perhiasan, hingga menjalankan bisnis.
Investasi sendiri bisa dilakukan oleh individu maupun badan usaha
seperti perusahaan. Sederhananya, pengertian investasi adalah
mengembangkan uang atau aset lain agar memberikan keuntungan di masa
mendatang untuk mencapai tujuan tertentu.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Margin dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya
Tujuan-tujuan tertentu yang dimaksud seperti keinginan membuka usaha,
menyekolahkan anak, membangun rumah, dan sebagainya.
Jenis investasi
Secara umum, ada dua jenis investasi yakni investasi jangka panjang dan
investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek adalah investasi yang
keuntungannya diharapkan dapat terwujud setidaknya dalam kurun waktu
satu sampai tiga tahun.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sementara investasi jangka pendek, adalah investasi yang pengembaliannya
bisa didapatkan dalam kurun waktu di atas 3 tahun. Jangka waktu
investasi ini biasanya juga terkait dengan jumlah return.
Itu sebabnya, lazimnya investasi jangka panjang memberikan return yang
lebih besar ketimbang investasi jangka pendek. Ini karena keuntungan
investasi jangka pendek bisa didapatkan lebih cepat.
Baca juga: Apa Itu Depresiasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Namun demikian, melakukan investasi juga mengandung risiko. Risiko di
sini adalah kehilangan dana atau aset lain ketika investasi tak sesuai
harapan atau bahkan gagal.
Manfaat investasi
1. Kebebasan finansial
Salah satu tujuan investasi adalah kebebasan finansial atau financial
freedom, di mana seseorang dianggap sudah seseorang bisa mendapatkan
passive income dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.
Bagi mereka yang bekerja, passive income adalah pendapatan di luar gaji
yang diterima setiap bulannya dari tempatnya bekerja. Dengan kata lain,
kebebasan finansial bisa didapatkan ketika kebutuhan hidupnya bisa
terpenuhi meskipun seseorang memutuskan untuk tak lagi bekerja.
Baca juga: Apa Itu Cadangan Devisa: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan
Contohnya
2. Melindungi aset dari inflasi
Tujuan berikutnya investasi adalah melindungi aset dari inflasi. Inflasi
yang terjadi terus menerus setiap tahun bisa membuat nilai aset
berkurang.
Dengan investasi, maka aset juga berkembang menghasilkan nilai tambah
sehingga bisa mengimbangi gerusan inflasi.
3. Meningkatkan kekayaan
Sejatinya manfaat dan tujuan investasi adalah untuk meningkatkan jumlah
aset atau kekayaan yang dimiliki. Bagi seseorang yang bekerja, hasil
return investasi tentunya menjadi tambahan penghasilan.
Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan
Perhitungannya
4. Kebutuhan darurat
Banyak orang memilih investasi adalah karena sebagai jalan aman ketika
mengalami kondisi darurat. Ini karena di masa mendatang, terkadang ada
biaya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar, sementara penghasilan
bulanan dirasa tidak akan mencukupi.
Beberapa kondisi darurat contoh investasi seperti biaya renovasi atau
membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, hingga biaya rumah
sakit apabila sakit di kemudian hari (arti investasi).
Posting Komentar
Posting Komentar